Sebuah gerakan global yang terdiri dari berbagai organisasi yang berupaya memastikan transisi yang adil dari industri peternakan akan merilis peta jalan (roadmap) kepada masyarakat AS pada hari Selasa yang berisi panduan untuk bergerak menuju sistem pangan yang adil, manusiawi, dan berkelanjutan.
Peta jalan tersebut, yang akan diluncurkan pada panel pada Climate Week Food Days di New York, mencakup lebih dari 100 rekomendasi kebijakan untuk mengurangi emisi, dampak buruk, dan kesenjangan dalam pangan dan pertanian. Pada saat yang sama, para ahli sepakat bahwa emisi global dari produksi hewan harus turun sebesar 50% pada tahun 2030 untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris.
“Ada gerakan yang berkembang melawan eksploitasi industri peternakan terhadap pekerja, hewan, dan lingkungan,” kata Stephanie Feldstein, direktur populasi dan keberlanjutan di Pusat Keanekaragaman Hayati. “Peta jalan ini memberikan arahan untuk menghentikan sistem pangan global yang mendorong kita menuju bencana iklim.”
Peta jalan ini dihasilkan oleh lebih dari 50 kontributor. Hal ini mewakili visi bersama untuk transisi dari industri peternakan dan menyerukan kepada para pemimpin global untuk bertindak berdasarkan tiga faktor kunci perubahan untuk mencapai transisi yang adil: memperkuat tata kelola sistem pangan, mendorong praktik agroekologi, dan bergerak menuju pola makan yang sesuai dengan batasan planet dan sosial. .
Jalur ini dapat disesuaikan dengan konteks lokal dan regional, dengan mempertimbangkan peraturan daerah, kepekaan budaya, solusi berbasis masyarakat, narasi konsumsi dan pengurangan daging, peran perubahan pola makan nabati dan penguatan industri peternakan dalam konteks tertentu. . Nigeria, Kenya, Togo, Asia Tenggara dan Amerika Serikat sudah menyusun peta jalan lokalisasi.
“Industri peternakan menimbulkan dampak buruk terhadap hewan, ekosistem, kesehatan kita, dan komunitas kita. Ini adalah industri yang mendapat keuntungan dari eksploitasi miliaran hewan, jutaan pekerja, dan sistem sumber daya alam kita yang terbatas,” kata Cameron Harsh, AS. direktur program di Perlindungan Hewan Dunia. “Yang diuntungkan hanyalah perusahaan-perusahaan daging, makanan laut, dan susu yang sangat berkuasa, yang mempunyai pengaruh luar biasa terhadap proses politik. Kita harus mengambil jalur yang jelas untuk menjauh dari pabrik peternakan sebelum terlambat.
Peta jalan ini akan diluncurkan kepada masyarakat AS pada hari Selasa, 24 September, pada panel Hari Pangan selama Pekan Iklim di New York mulai pukul 14.00 hingga 15.00. informasi lebih lanjut tentang panel ini dapat ditemukan di sini.
Industri peternakan merupakan salah satu ancaman terbesar terhadap keanekaragaman hayati, penyebab utama perubahan iklim, hilangnya habitat, polusi air dan penggunaan pestisida, serta sumber penderitaan hewan yang signifikan. Produksi pangan menyumbang sekitar sepertiga emisi gas rumah kaca global, dan polusi dari industri pertanian merugikan masyarakat yang paling rentan.