Sekelompok kelompok hak-hak sipil mengirim surat ke kantor Menteri Luar Negeri Michael Watson pada hari Selasa menuntut penjelasan mengapa lembaga tersebut mengumumkan bahwa hari Rabu akan menjadi hari terakhir petugas pemilu dapat memproses surat suara yang tidak hadir.
Perwakilan dari Hak Disabilitas Mississippi, Dana Pertahanan Hukum NAACP dan konferensi negara bagian NAACP mengatakan kantor Watson, yang mengawasi pemilu negara bagian, secara sepihak menghitung hari Jumat, 29 November, sebagai hari kerja, meskipun negara bagian tersebut menganggap hari itu sebagai hari libur.
Pertanyaan dari ketiga kelompok tersebut muncul ketika surat suara yang tidak hadir sedang dihitung dalam persaingan ketat untuk mendapatkan kursi Mahkamah Agung Mississippi antara Hakim petahana Jim Kitchens dan Senator negara bagian Partai Republik Jenifer Branning.
Alasan dari permasalahan seputar apa yang dianggap sebagai hari kerja oleh lembaga tersebut adalah karena undang-undang negara bagian saat ini memperbolehkan petugas pemilu lokal untuk memproses surat suara yang tidak hadir melalui pos hingga lima hari kerja setelah Hari Pemilihan selama surat suara yang tidak hadir tersebut diberi cap pos pada tanggal jatuh tempo.
Meskipun Layanan Pos AS dibuka untuk bisnis pada hari Jumat, 29 November, Gubernur Tate Reeves telah menyatakan tanggal 28 November dan 29 November sebagai hari libur negara bagian karena Hari Thanksgiving.
“Keputusan untuk menghitung hari Jumat, 29 November 2024, sebagai ‘hari kerja’ mengabaikan undang-undang Mississippi dan akan menyebabkan kebingungan pemilih serta melemahkan kemampuan pemilih Mississippi untuk berpartisipasi dalam proses pemilu,” bunyi surat itu.
Keputusan untuk menetapkan tanggal 29 November sebagai hari kerja berarti tanggal 4 Desember adalah batas waktu bagi pejabat daerah untuk memproses surat suara yang masuk, dan bukan tanggal 5 Desember seperti yang direncanakan semula.
Kantor Watson menolak berkomentar.
Kantor Menteri Luar Negeri juga merilis kalender pemilu tahun ini, yang menyatakan bahwa tanggal 5 Desember (bukan tanggal 4 Desember) akan menjadi batas waktu bagi petugas pemilu lokal untuk memproses surat suara yang tidak hadir, meskipun kalender tersebut hanya untuk tujuan perencanaan.
Belum ada kandidat dalam putaran kedua Mahkamah Agung yang menyerah, dan pejabat daerah memiliki waktu hingga Jumat, 6 Desember untuk mengesahkan hasilnya dan meneruskannya ke kantor Watson.
Pengadilan banding federal bulan lalu memutuskan bahwa proses penerimaan surat suara di Mississippi setelah Hari Pemilu melanggar hukum federal, namun keputusan itu tidak berlaku untuk pemilu tahun ini.
——Artikel dari Taylor Vance dari Mississippi Hari Ini——