Mantan Presiden Jimmy Carter, presiden Amerika Serikat ke-39 dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, meninggal hari Minggu di rumahnya di Plains, Georgia. Pada usia 100 tahun, dia adalah presiden tertua dalam sejarah Amerika Serikat.
Kabar meninggalnya Carter dibenarkan oleh putranya, James E. Carter III, yang mengatakan ayahnya meninggal dengan damai dikelilingi oleh orang-orang terkasih.
Presiden Joe Biden dan ibu negara Jill Biden mengeluarkan pernyataan tulus yang menggambarkan Carter sebagai “seorang pemimpin, negarawan, dan kemanusiaan yang luar biasa.” Mereka merenungkan persahabatan mereka selama puluhan tahun dengannya dan mencatat bagaimana jutaan orang di seluruh dunia menganggapnya sebagai teman meskipun mereka belum pernah bertemu dengannya.
Carter lahir di Plains, Georgia, pada tanggal 1 Oktober 1924. Ia lulus dari Akademi Angkatan Laut AS pada tahun 1946 dan bertugas di Angkatan Laut hingga tahun 1953. Ia menjabat sebagai senator dari tahun 1967 hingga 1967 dan sebagai gubernur dari tahun 1971 hingga 1975.
Sebagai presiden, Carter dikenal karena fokusnya pada diplomasi internasional, termasuk menjadi perantara Perjanjian Camp David tahun 1978 yang bersejarah antara Mesir dan Israel. Setelah kalah dalam pemilu tahun 1980 dari Ronald Reagan, Carter mengalihkan upayanya ke pekerjaan kemanusiaan dan mendirikan Carter Center pada tahun 1982. Pada tahun 2002, Carter dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian atas karyanya mempromosikan perdamaian dan hak asasi manusia di seluruh dunia.
Setelah meninggalkan kursi kepresidenan, Carter mengabdikan dirinya untuk mengabdi, termasuk menjadi sukarelawan di Habitat for Humanity dan berkontribusi pada pemberantasan penyakit di daerah-daerah yang kurang terlayani. Bahkan di usia 90-an, ia tetap aktif menjadi pembicara tentang isu keadilan sosial dan hak asasi manusia.
Carter memasuki perawatan rumah sakit pada Februari 2023, memilih untuk menghabiskan bulan-bulan terakhirnya di rumah bersama keluarganya. Istrinya yang telah dinikahinya selama 77 tahun, Rosalynn Carter, mendahului kematiannya awal tahun ini.
Rencana sedang dilakukan untuk pemakaman kenegaraan di Washington, D.C., dan upacara peringatan di Atlanta dan kampung halamannya di Plains. Detail spesifiknya akan dibagikan dalam beberapa hari mendatang.
Carter meninggalkan warisan sebagai pembela perdamaian dan hak asasi manusia yang tak kenal lelah. Beliau meninggalkan empat orang anak dan sejumlah cucu serta cicit yang akan terus memperingati dampak jangka panjangnya terhadap dunia.